RSS

Kamis, 17 Oktober 2013

Gara-gara Tag Facebook

Aku ini pencemburu berat, jangan coba mengusikku dengan hal-hal kecil yang menurut anda itu BIASA. Belajarlah menjadi orang yang lebih perasa, yang lebih peka terhadap perasaan orang lain.

Ngga akan ada asap kalau ngga ada api. Walaupun aku yang salah, itu bukan sepenuhnya kesalahanku. Dan walaupun anda merasa benar, tapi kalau marahnya LIAR, buat apa?

Baru inget kata-kata Mario Teguh "Kedewasaanmu dapat dinilai dari caramu marah. Jangan marah, atau marahlah dengan elegan."

Harusnya aku yang marah di sini, tapi aku berusaha jadi air dan akan terus menjadi air dalam setiap perdebatan KITA. Karna rasa CINTA ku untuk mempertahankan semua ini lebih GEDHE daripada GENGSI.

Minggu, 13 Oktober 2013

Teruntuk Calon Menantuku

Hari ini aku coba untuk menempatkan diriku sebagai calon ibu mertua. Menyelami rasa yang dimiliki seorang ibu dari putra yang sangat dicintainya. Karena terkadang ibu mertua menjadi saingan bagi istri putranya.
Yukkk, kita menyimak hatinya...

***

Duhai gadis yang baru ku kenal. Tahukah kau, dia putraku?
Lahir dalam rahim suciku. Ku pertaruhkan hidupku untuk memilikinya..
Anak kesayanganku yang sepanjang hidupnya ku besarkan dengan segenap rasa cintaku.
Tangan renta ini yang mengangkat tubuh mungilnya, menyuapinya, menyeka air matanya dan memeluknya dalam dekapanku..

Duhai gadis..
Tahukah kau betapa besar rasa cintaku padanya?
Bahkan aku tak mampu membayangkan bila ada yang merebutnya dari dekapku..

Tahukah kau gadis?
Betapa bangga ku rasakan ketika dia mulai beranjak dewasa.
Menatapnya tumbuh menjadi lelaki tegap yang tampan.
Seulas senyumnya mengingatkanku pada senyum ayahnya yang sangat ku cinta..
Betapa hati ini terus diliputi rasa bangga dan cinta padanya..
Kebanggaanku.. Putraku..

Berbagai prestasi telah dia ukir, dan ku selalu merasa bangga menyebutnya putraku.
Tak sedikitpun dia pernah mengecewakanku. Tak pernah..

Gadis, tahukah kau?
Betapa haru hatiku, ketika ku melihat perubahannya.
Mencoba mengenal dirinya lebih dari yang kami ajarkan padanya.
Dia menjadi laki-laki sejati. Lelaki yang dirindukan JANNAH.
Aku semakin sayang padanya..

Namun..
Rasa itu berubah menjadi takut, cemas dan khawatir..
Ketika dia menyampaikan padaku keinginannya.
Dia ingin menyempurnakan agamanya.

Ya.. Dia ingin membangun rumah tangganya sendiri. Dan, dia telah memilih..
Kaulah gadis beruntung itu..

Gadis, tahukah kau?
Betapa cemburuku padamu?
Yah, aku sangat takut kehilangan putra tersayangku..

Takut kau merebut semua perhatiannya dariku.
Takut keberadaanmu akan memalingkannya dariku.
Kau akan merebutnya dan aku cemburu..

Namun kembali kusadari..
Putraku tak akan memilih wanita sembarang.
Ku yakin kau punya kelebihan yang membuatnya memilihmu.
Dan akupun mulai menata hatiku.

Duhai gadis pilihan putraku.
Jadilah anakku..
Agar tak pernah ku merasa kehilangan putraku karena kehadiranmu..
Jadilah sahabatku..
Agar kau dapat mencurahkan rasamu padaku kelak..
Jadilah temanku..
Agar bersama-sama kita mencintai lelaki yang sama-sama kita cintai..

Untukmu gadis pilihan putraku..
Selamat datang di istana kami.
Penuhilah dengan cinta dan kasih.
Semoga kau bahagia menjadi bagian dari kami..

Padamu gadis pilihan putraku..

Aku pun akan mencintaimu..

Senin, 23 September 2013

Pengertian Karat dalam Emas

Kita sering mendengar emas dikaitkan dengan kata 'karat' ketika ingin mengetahui kemurniannya. Orang tua kita sering juga membicarakan bahwa emas yang terbaik adalah emas 24 karat. Sebenarnya karat itu apa sih?
Karat adalah sistem pengukuran tingkat kemurnian emas. Kemurnian emas diukur berdasarkan jumlah persentase emas murni yang terkandung dalam suatu logam.

Di Amerika Serikat standar karat yang digunakan dalam perhiasan adalah :
  • 18K = 18/24 bagian atau 75% nya emas. Sering di cap .750 pada bagian perhiasan.
  • 14K = 14/24 bagian atau 58,5% nya emas. Sering di cap .585 pada bagian perhiasan.
  • 10K = 10/24 bagian atau 41,67% nya emas. Sering di cap .417 pada bagian perhiasan.
Mengapa 24K tidak digunakan sebagai standarisasi perhiasan?
Emas dikenal sebagai logam yang langka dan memiliki sifat unik. Warna nya yang berkilau juga dipersepsikan orang sebagai jaman dahulu sangat bernilai dan digunakan sebagai alat pertukaran. Mengacu kepada sifat uniknya, logam emas yang memiliki kadar kemurnian semakin tinggi akan semakin lunak logam nya. Oleh karena sifat logam yang terlalu lunak ini maka agak sulit bagi pengrajin untuk mempertahankan durabilitas barang tersebut ketika digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu emas harus dicampur oleh logam lain seperti perak, tembaga dan logam lain sehingga menghasilkan perhiasan emas yang memiliki durabilitas tinggi dalam aktivitas sehari-hari.
Bagaimana cara rumus menghitung karat ?

Cukup sederhana. Membagikan nilai karat yang kita inginkan dengan 24. Karena 24 adalah tingkatan tertinggi dalam

Senin, 15 Juli 2013

Desain Ucapan Lebaran


Desain ucapan lebaran buat sablon tas, warna tasnya sih ijo. Jadi aku nyesuaikan warna tulisannya aja biar nggak keliatan mati alias tabrakan warna. awalnya gini..

Desain yang pertama.

Setelah mengalami beberapa kali revisi. *7 kali seingatku. Hhehehe jadinya gini ini, dan desain siap di garap sama pak sablonnya.

Desain Revisi

Aku kira udah selesai dengan revisi yang terakhir, ternyata setelah di cek sama pak sablon, ada yg musti di rubah lagi, semua outline yang ada di situ musti di hilangin semua. Dan beginilah hasil akhirnya.. 

Hasil Akhir

*design by vie vergessen

Jumat, 05 Juli 2013

Cinta Bukan Milik Kita



“Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.”
-Darwis Tere Liye-



Mereka yang tak mampu bersama walaupun saling mencinta, mungkin akan beranggapan bahwa cinta itu tak sesederhana kata kebanyakan manusia.. Tapi Tuhan akan menggantikan kesedihan dengan kebahagiaan. Nanti, itu pasti. Lalu tentang harapan yang terlalu, Ia juga akan membesarkan hatimu..

Kamis, 04 Juli 2013

Amplop Lebaran



Desain amplop lebaran baru lagiii.. “SpongeBob”..




*karakter lainnya bisa dilihat di JUAL AMPLOP LEBARAN KARAKTER IMUT LUCU

Info dan Pemesanan hubungi 085707822757

Selasa, 02 Juli 2013

Cinta atau Obat? Cinta atau Koleksi Patung? Cinta atau Penyakit Psikis? :|


Saat kita sedang sendiri, kesepian, dalam masalah, membutuhkan teman, lantas teringat dengan seseorang, berharap banyak dia akan membantu, atau setidaknya mengusir sedikit gundah-gulana. Apakah itu disebut cinta? Tentu saja. Tetapi kalau demikian, bukankah cinta jadi tidak lebih dari seperangkat obat? Alat medis penyembuh? Selesai malasahnya, saat kita kembali semangat, sembuh, maka persis seperti botol-botol obat, seseorang itu bisa segera disingkirkan. Sementara, dong? Temporer? Juga tentu saja, kecuali kita selalu sakit berkepanjangan, dan mulai mengalami ketergantungan dengan seseorang tersebut. Jika demikian maka cinta jadi mirip nikotin, candu.

Saat kita ingin selalu bersamanya, selalu ingin didekatnya, selalu ingin melihat wajahnya, senyumnya, nyengirnya, bahkan gerakan tangan, gesture, bla-bl-bla. Ingin mendengar suaranya (meski suaranya fals), tawanya (walau tawanya cempreng); apakah itu disebut cinta? Tentu saja. Bagaimana mungkin bukan cinta? Tetapi kalau hanya demikian, maka bawakan saja imitasi seseorang itu ke rumah, taruh seperti koleksi patung, jika ingin mendengar tawanya, stel sedemikian rupa biar dia tertawa, ingin melihat dia bicara, stel agar dia bicara. Bukankah hari ini sudah banyak teknologi imitasi seperti ini? Apakah itu akan berlangsung sementara? Boleh jadi, karena persis seperti kolektor yang memiliki koleksi benda antik, seberapapun berharganya, cepat atau lambat rasa bosan akan tiba. Bisa sih disiasati dengan jarang-jarang melihat koleksi tersebut, jarang-jarang bertemu biar terus kangen dan rindu, aduh, kalau demikian, maka cinta jadi sesuatu yang kontradiktif, bukankah tadi dibilang ingin selalu bersamanya.

Saat kita terpesona melihatnya, kagum menatapnya, begitu hebat, keren, terlihat berbeda, cantik, gagah, dan bla-bla-bla. Apakah itu disebut cinta? Bisa jadi. Tapi jika demikian cinta tak lebih seperti pengidolaan, keterpesonaan. Jika demikian, solusinya mudah, pasang saja posternya besar-besar di kamar. Jika kangen, tatap sambil tersenyum. Taruh foto-fotonya di mana-mana. Selesai urusannya. Apakah ini sementara? Temporer? Tentu saja. Saat idola baru yang lebih keren tiba, saat sosok baru yang lebih hebat datang, maka idola lama akan tersingkirkan. Jika demikian, maka cinta tak ubahnya seperti lagu pop, cepat datang cepat pergi. Persis seperti anggota boyband di tahun 80-an, basi di tahun 90-an, dan anggota boyband di tahun 2012, dijamin basi banget di tahun 2030.

Saat kita tergila-gila, selalu ingat dengannya, tidak bisa tidur, tidak bisa makan, berpikir jangan-jangan kita kehilangan akal sehat, apakah itu disebut cinta? Tentu saja. Tapi jika demikian cinta, maka ia tak lebih dari simptom penyakit psikis? Sama persis seperti penjahat yang jadi buronan, juga tidak bisa tidur, susah makan, dan terkadang berpikir kenapa ia bisa kehilangan akal sehat menjadi penjahat. Sementara? Temporer? Tentu saja. Waktu selalu bisa mengubur seluruh kesedihan.

Hampir kebanyakan orang akan bilang: "Saya tidak pernah tahu kapan perasaan itu datang. Tiba-tiba sudah hadirlah ia di hati." Ada sih yg jelas-jelas mengaku kalau dia cinta pada pandangan pertama; sekali lihat, langsung berdentum hatinya. Tapi di luar itu, meskipun benar-benar pada pandangan pertama, kita kebanyakan tidak tahu kapan detik, menit, jam, atau harinya kapan semua mulai bersemi. Semua tiba-tiba sudah terasa something happen in my heart.

Terlepas dari tidak tahunya kita kapan perasaan itu muncul, kabar baiknya kita semua hampir bisa menjelaskan muasal kenapanya. Ada yg jatuh cinta karena seseorang itu perhatian, seseorang itu cantik, seseorang itu dewasa, rasa kagum, membutuhkan, senang bersamanya, nyambung, senasib, dan seterusnya, dan seterusnya. Dan di antara definisi kenapa tersebut, ada yang segera tahu persis kalau itu sungguh cinta, ada juga yang berkutat begitu lama memilah-milah, mencoba mencari penjelasan yg akan membuatnya nyaman dan yakin, ada juga yang dalam situasi terus-menerus justeru tdk tahu atau tidak menyadarinya kalau semua itu cinta.

Cinta sungguh memiliki begitu banyak pintu untuk datang. Kebanyakan dari "mata", mungkin 90%. Sisanya dari "telinga". Dari bacaan (membaca sesuatu darinya), dari kebersamaan, dari cerita orang lain. Dari mana saja. Lantas otak akan mengolahnya, mendefinisikannya menjadi: sayang, kagum, terpesona, dekat, cantik, ganteng, cerdas, baik, lucu, dan seterusnya. Kemudian hati akan menjadi pabrik terakhir yang menentukan: "ya" atau "tidak". Selesai? Tidak juga, masih ada ruang buat prinsip-prinsip, pemahaman hidup, pengalaman (diri sendiri atau belajar dari pengalaman orang lain) untuk menilai apakah akan menerima kesimpulan hati atau tidak.

Ini proses cinta kebanyakan. Tetapi orang-orang yang paham, maka pintu datangnya cinta bukan sekadar dari mata atau tampilan fisik saja. Proses mereka terbalik, mulai dari memiliki prinsip-prinsip, pemahaman-pemahaman yang baik, lantas hati dan otak akan mengolahnya, baru terakhir mata, telinga dan panca indera menjadi simbolisasi cinta tersebut.

Tetapi apapun pintu dan prosesnya, jika akhirnya semua fase itu terlewati masih ada satu hal penting lainnya yg menghadang. Yaitu kesementaraan. Temporer. Apakah cinta itu perasaan yang bersifat temporer? Kabar buruknya ya. Jangan berdebat soal ini. Sehebat apapun cinta kita, pasti takluk oleh waktu. Tapi kabar baiknya, meski ia bersifat sementara, kita selalu memiliki kesempatan untuk membuatnya ‘abadi’, everlasting. Bagaimana caranya? Dengan pemahaman-pemahaman yang baik. Ada rambu-rambu yang harus dipatuhi, ada nilai-nilai yang harus dihormati. Pasangan yang memiliki hal tersebut, mereka bisa menjadikan perasaan cinta utuh semuanya. Maka abadilah perasaan itu.

Terakhir, saat kita selalu termotivasi untuk terus berbuat baik hari demi hari, memberikan semangat positif, terus memperbaiki diri setiap kali mengingatnya, apakah itu juga disebut cinta? Yaps, inilah hakikat cinta. Saat perasaan itu menjadi energi kebaikan. Dan itu tidak berarti kita harus selalu menyampaikan kalimat itu. Orang-orang yang menyimpan perasaannya, menjaga kehormatan hatinya, dan menjadikan perasaan tersebut sebagai energi memperbaiki diri, maka cinta menjelma menjadi banyak kebaikan.

Apakah itu sementara? Memang sementara, nah, semangat untuk terus memperbaiki diri karena cinta tersebut akan menjadi jaminan keabadiannya. Percayalah, bagi orang-orang yang memiliki pemahaman yang baik, cinta selalu datang di saat yang tepat, momen yang tepat, dan orang yang tepat, semoga semua orang memiliki kesempatan merasakannya.

**poin catatan ini akan kacau balau jika kalian hanya mengambil yg kalian sukai, lantas jadi pembenaran apa yg sedang kalian lakukan. orang2 yg pacaran jelas sekali tidak akan memahami konteks tulisan ini dgn baik..
**Share tulisan Tere Liye - Everlasting (naskah 6 tahun silam) ^^