Assalamualaikum wr. wb..
Ibu..
sudah bertumpuk kelakuanku yang membuatmu
marah. Masa-masa kecilku adalah masa-masa kegembiraan, dan saat itu juga
masa-masa ketika aku sering membuatmu marah dan kecewa.
Bila
aku sulit membuatmu bahagia, mungkin bukan hal aneh, karena aku kurang berbudi.
Tapi sayangnya, aku juga sering membuatmu memendam kemarahan. Aku ta u itu dari
wajahmu. Aku tau itu dari sikapmu. Tapi Ibu…, lihatlah wajahku.. lihatlah sorot
mataku… engkau juga akan mendapatkan bias penyesalanku telah membuatmu terluka
karena kelakuanku.
Ibu,
sudah lama aku menantikan keridhaanmu. Bila keridhaanmu dating karena baktiku
kepadamu, tampaknya engkau tidak akan pernah meridhaiku. Memang segala
kebaikanku tidak akan pernah cukup di sebut sebagai “bakti”.
Tapi
aku hanya bisa mengucapkan ini..
“Ibu…
mohonkanlah ampun bagiku terhadap dosa-dosaku…”
0 komentar:
Posting Komentar