Jika kemarin kamu berdoa dan kamu yakin bahwa dialah
jodoh yang sudah dipilihkan untukmu (yang artinya seolah dia itu terbuat dari
tulang rusukmu), maka terimalah dia bukan sebagai wanita yang sempurna, melainkan
sebagai wanita yang terbaik dan akan selalu kamu sayangi.
Yang terbaik yang sudah dijodohkan Allah SWT
untukmu, bukanlah dia yang tidak pernah berbuat salah. Tapi dia yang selalu
berkata maaf untuk setiap kesalahannya dan ia yang punya sejuta maaf untuk
kesalahanmu. Ia yang menerima masa lalumu dan yang siap merancang dan
menyerahkan masa depannya bersamamu.
Ia yang selalu cemas dan hilang akal ketika kamu tak
memberinya kabar. Ia yang bisa memberi dampak positif dalam hidupmu. Ia yang
mengingatkanmu akan kewajibanmu pada yang menciptakan (Allah SWT). Ia yang
mengajakmu bersyukur saat kegagalan menghampiri hidupmu. Ia yang tidak pernah lupa menyebutkan namamu dalam setiap doanya. Ia yang mengajarkanmu akan tujuan hidup
& prioritas hidup. Ia yang mampu menjadi anak bagi kedua orang tuamu dan
tidak pernah menempatkanmu dalam posisi memilih antara ia atau orang tuamu.
Jika DULU sifat manjanya membuatmu tertawa lucu.
Jika DULU cemburunya berarti sayang buat kamu. Jika DULU airmatanya bisa
menyayat hatimu. Tapi jika SEKARANG semua itu menjadi alasan kamu melepaskannya
maka RENUNGKANLAH dulu dalam-dalam. Karena mungkin pertanyaan ini benar!!
“Sebenarnya bukan karena manjanya, cemburunya atau sifat buruk lainnya yang
menyebabkan kamu berani melepaskannya. Tapi bisa jadi karena sekarang kamu
telah mengijinkan adanya wanita lain yang menjadi pendengar masalahmu
dengannya. Iya kan??”
Itulah KESALAHAN yang oleh kaum wanita dianggap
sebagai bentuk PENGKHIANATAN yang tidak pernah disadari seorang pria. Beberapa
waktu lalu aku sempat membaca kutipan motivasi dari Mario Teguh yang intinya “Seseorang yang merebut kekasih orang lain,
itu berarti merebut pengkhianat. Dan mereka cocok bagi satu sama lain.” Tentunya para ikhwan tidak akan ada yang mau disebut
sebagai pengkhianat kan?
Maka dari itu bertahan dan berjalanlah terus bersama
dia. Ingatlah masa-masa manis saat awal pacaran dulu. Fokuslah hanya kepada
masalah yang dibahas, karena biasanya dari sinilah persoalan akan menjadi
bertambah parah. Carilah solusi bersama, karena kita semua tau bahwa dalam
suatu hubungan tidak akan selalu berjalan mulus seperti yang kita harapkan.
Pasti ada saja halangan yang terjadi, atasilah semua itu dengan perasaan yang
selalu ingin menyatukan. Bukan dengan alasan mencari pembenaran diri sendiri.
***
Seorang
bijak berkata:
“Wanita
selalu memberi yang lebih untuk pria”
Jika
kamu memberinya rumah, maka ia akan memberimu kehangatan di dalam rumahmu.
Jika
kamu memberinya beras, maka ia akan menjadikannya nasi untukmu.
Jika
kamu memberinya cinta, ia akan memberimu pengabdian seumur hidupnya.
Tapi...
jika kamu memberinya pengkhianatan, ia akan memberimu doa dalam air mata
kepedihan. Dan itu berarti siapkan dirimu untuk mengalami berjuta kemalangan.
0 komentar:
Posting Komentar