RSS

Minggu, 26 Mei 2013

Ayah


Dalam diamnya seorang Ayah, sungguh berjuta kalimat tersembunyi. Sudah menjadi tabi’at lelaki tak ingin terlihat lemah, lalu di mana cintanya dapat terbaca?

Saat beliau menyudut sepi, leleh air mata itu mengalir memikirkan anak-anak dengan segala ceritanya. Beliau tidak pernah membawa duka dimatanya, beliau takkan membawa lelah di pundaknya.

Jika Ibu perlambang kasih, maka Ayah sang penjaga. Jika Ibu menuntun dengan kelembutan, Ayah tampil dengan kewibawaan. Ketika Ibu merasa tak mampu, Ayahlah yang menepuk pundaknya, memberikan semangat agar bangkit. Sapaan lembut seorang Ibu, adalah terjemahan dari keinginan Ayahmu agar engkau bahagia selalu..

Seorang Ayah selalu menempatkan dirimu dan Ibumu di atas kepentingannya.. “Hanya demi kamu dan Ibumu”. Lalu...?? Di mana dirimu wahai “anak” saat Ayahmu membutuhkanmu? Kapan bahumu tegak dan mengatakan “Ayah, aku bangga mempunyai Ayah sepertimu.”

Terima Kasih Ayah...

0 komentar:

Posting Komentar