RSS

Selasa, 21 Mei 2013

Ini Untukmu



Untukmu yang tak lagi bisa kulihat senyumnya.
Untukmu yang tak lagi hadir dalam ruang dan jarak yang menjangkau kita untuk bersama. Aku tersenyum.

Begitu lembut ketika membaca setiap rasa yang kau bagi dalam ‘ruang’ yang kau buat sendiri di ‘dunia’mu itu, sesuatu yang sederhana, namun begitu manis kurasakan. Aku memang tidak bisa sekali pun menggapaimu dalam ruang yang sama, meski begitu, dengan keistimewaanmu kamu tetap izinkan lagi sesosok hangat dirimu dalam pikiranku. Mengingatkanku tentang hangat dan cerianya wajahmu. Mengingatkanku tentang senja yang pernah kita habiskan bersama.

Kamu tahu,  satu kali kita pernah berjanji untuk tetap menyambung kasih itu dengan cara apa pun yang kita bisa lakukan. Bukan dalam bentuk sebuah pesan singkat yang mungkin kita lakukan untuk sekedar memberi tahu masing-masing keadaan kita. Tapi dengan tetap memberikan ‘rasa’ itu dalam ‘ruang’ yang sama-sama kita sudah sepakati sebelumnya.

Menulislah dan tetap menulis. Dan kita akan tetap saling mengetahui. Meski kita berada dalam jarak yang sangat jauh. Meski kita berada dalam tempat yang tidak lagi sanggup kita jangkau.

Untukmu yang tak lagi bisa kulihat senyumnya.
Ada banyak hal yang ingin kubagi kepadamu. Tentang segala sesuatu yang kini sedang kukerjakan dan tentang betapa bersemangatnya aku menjalani detik per detiknya. Benar katamu, satu hari kita mungkin akan benar-benar merindu satu sama lainnya, meski segala sesuatu yang ada di dunia ini hadir melengkapi perjalanan yang kujalani sekarang.

Untukmu yang sungguh kurindukan.
Memang benar ia, spasi yang menjelma menjadi ‘jarak’, adalah teman yang baik. Pelan-pelan aku mengerti, jarak mengajari kita, bahwa sesuatu yang indah akan tetap indah, baik ketika dilihat dari jauh maupun ketika dilihat dari dekat. Pelan-pelan aku sadar, jarak mengajari kita untuk melihat segala sesuatunya utuh, memaknai segala sesuatunya dengan tepat, dan mengajarkanku untuk memutuskan sesuatu dengan pertimbangan yang matang. ‘Jarak’ mengajarkan kita ketabahan. Mengajari kita agar kita tetap dewasa memaknai hari. Mengingatkan lagi kepada kita tentang arti tanggung jawab. Mengingatkan lagi kepada kita tentang arti saling merindu.

Untukmu yang kini hadir. Dengan ‘keistimewaan’mu. Aku tahu kamu akan selalu ada. Dengan caramu. Selalu begitu..

0 komentar:

Posting Komentar